
(SeaPRwire) – Levi Strauss & Co. baru-baru ini merilis laporan pendapatan kuartal ketiga tahun 2025, menampilkan perpaduan antara pencapaian dan tantangan. Perusahaan raksasa pakaian, yang dikenal dengan celana jeans denim ikoniknya, melaporkan pendapatan sebesar $1,5 miliar, sedikit di bawah ekspektasi Wall Street. Angka ini mencerminkan peningkatan moderat dari kuartal sebelumnya, namun menyoroti hambatan yang dihadapi perusahaan dalam menavigasi pasar pakaian yang kompetitif.
Laba bersih perusahaan untuk kuartal ini adalah $180 juta, mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan biaya produksi dan lingkungan ritel yang lebih menantang. Levi Strauss telah berfokus pada perluasan saluran direct-to-consumer (DTC), yang kini mewakili bagian signifikan dari pendapatannya. Pergeseran menuju DTC sejalan dengan tren industri karena merek berupaya meningkatkan keterlibatan pelanggan dan meningkatkan margin keuntungan.
Salah satu area pertumbuhan utama bagi Levi Strauss adalah platform e-commerce-nya. Perusahaan melaporkan peningkatan 15% dalam penjualan online dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menggarisbawahi pentingnya transformasi digital di sektor ritel, terutama karena kebiasaan belanja konsumen terus berkembang. Namun, peningkatan penjualan digital juga disertai dengan biaya logistik dan pemenuhan yang lebih tinggi, yang berdampak pada profitabilitas keseluruhan.
Levi Strauss (NYSE:LEVI) telah aktif mengerjakan inisiatif keberlanjutan, yang menjadi semakin penting bagi konsumen. Perusahaan telah berkomitmen untuk mengurangi jejak karbonnya dan meningkatkan keberlanjutan rantai pasokannya. Upaya-upaya ini adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk menyelaraskan dengan standar environmental, social, and governance (ESG), yang semakin mendapatkan daya tarik di komunitas investasi.
Meskipun ada tantangan, Levi Strauss tetap optimis tentang prospek masa depannya. Perusahaan telah menguraikan rencana untuk memperluas lini produknya dan menjelajahi pasar baru. Ini termasuk fokus pada pasar berkembang, di mana terdapat potensi pertumbuhan yang signifikan. Selain itu, Levi Strauss berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokannya dan mengurangi biaya.
Industri pakaian mengalami perubahan yang cepat, dan Levi Strauss beradaptasi untuk tetap kompetitif. Fokus pada transformasi digital, keberlanjutan, dan ekspansi pasar memposisikan perusahaan dengan baik untuk pertumbuhan di masa depan. Namun, perusahaan perlu menavigasi ketidakpastian ekonomi dan perubahan preferensi konsumen untuk mempertahankan posisi pasarnya.
Investor dan analis akan memantau ketat kinerja Levi Strauss di kuartal mendatang, seiring perusahaan terus melaksanakan inisiatif strategisnya. Keseimbangan antara menjaga profitabilitas dan berinvestasi dalam pertumbuhan akan menjadi krusial bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan.
Catatan Kaki:
Artikel ini disediakan oleh penyedia konten pihak ketiga. SeaPRwire (https://www.seaprwire.com/) tidak memberikan jaminan atau pernyataan sehubungan dengan hal tersebut.
Sektor: Top Story, Daily News
SeaPRwire menyediakan distribusi siaran pers real-time untuk perusahaan dan lembaga, menjangkau lebih dari 6.500 toko media, 86.000 editor dan jurnalis, dan 3,5 juta desktop profesional di 90 negara. SeaPRwire mendukung distribusi siaran pers dalam bahasa Inggris, Korea, Jepang, Arab, Cina Sederhana, Cina Tradisional, Vietnam, Thailand, Indonesia, Melayu, Jerman, Rusia, Prancis, Spanyol, Portugis dan bahasa lainnya.
- Levi Strauss melaporkan pendapatan sebesar $1,5 miliar, yang sedikit di bawah ekspektasi Wall Street. .
- Perusahaan telah berkomitmen untuk mengurangi jejak karbonnya sebagai bagian dari inisiatif keberlanjutannya. .